Amal Ramadhan

Amal Ramadhan - Demikian banyaknya keutamaan dan peluang untuk berubah di hadapan Allah SWT di bulan Ramadhan ini hingga bulan Ramadhan sering dikiaskan dengan perumpamaan Tamu Agung yang istimewa. Perumpamaan dan keistimewaan itu tidak saja menunjukkan kesakralannya dibandingkan dengan bulan lain.  Allah telah menjanjikan balasan surga bagi hamba-hambaNya yang mukmin dan beramal sholeh. Tiap amal dan perbuatan seorang mukmin diberikan ganjaran pahala jika itu amal sholeh, dan ganjaran dosa jika itu amal yang buruk.

Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan shaleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar ...perkataannya daripada Allah? (QS (4) An Nisaa Ayat : 122)


Pada bulan Ramadhan, tiap amal sholeh yang dikerjakan seorang mukmin akan mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda. Rasulullah saw bersabda; 

“Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap satu kebaikan sepuluh lipat gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya.” (HR. Bukhari Muslim).

“Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya dianggap sama dengan mengerjakan amalan wajib” (HR. Bahaiqi dan Ibnu Khuzaimah)

Adapun beberapa amalan yang hendaknya ditingkatkan oleh seorang mukmin selama bulan Ramadhan adalah sebagai berikut.

1. Perbanyak Shalat Sunnah
Shalat di bulan Ramadhan akan mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Hingga shalat sunnah seorang mukmin di bulan Ramadhan bernilai seperti shalat fardhunya, dan shalat fardhunya bernilai 70 kali shalat fardhu pada bulan lain.

Salah satu shalat sunnah yang dijaga Rasulullah saw (Muakkadah) adalah shalat sunnah Rawatib yaitu shalat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardhu, yang berjumlah 12 raka’at antara lain, rakaat sebelum Shubuh, 4 rakaat sebelum Zuhur, 2 rakaat ba’da Zhuhur, 2 rakaat sebelum Magrib, 2 rakaat setelah Isya. Rasulullah saw bersabda;

“Barang siapa yang shalat dalam satu hari satu malam dua belas rakaat, selain shalat wajib, dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga”. (HR Muslim)

2. Tilawah Al Quran

Bulan Ramadhan adalah bulan ketika Al Qur’anul Karim diturunkan pertama kali kepada Rasulullah saw. Sehingga alangkah indahnya jika bulannya Qur’an ini kita isi dengan membaca Al Qur an. Dan bukankah Allah dan  rasulNya mencintai seorang mukmin yang rutin membaca Al Qur an. Allah SWT berfirman;

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)…”(QS (2) Al Baqarah Ayat : 185)

Sebuah hadist Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas`ud;

“Barang siapa yang mencintai kalam-kalam Allah (Al-Qur`an) dengan selalu mengaji dan mengkajinya, berarti dia juga cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, dan Barang siapa yang cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, maka Allah dan Rasul-Nya pun akan mencintainya“

3. Sejukkan Lisan dengan Dzikir
Dzikir adalah suatu amal yang dapat menghidupkan hati manusia dari matinya terhadap keimanan dan taqwa. Seorang Tabi’in mengatakan;

 “Sesungguhnya di dunia ini ada surga. Orang yang belum memasuki surga dunia, tidak masuk ke dalam surga akhirat. Surga dunia itu adalah dzikrullah.”

Ada tiga jenis dzikir yang dapat kita lakukan untuk memperbanyak amal di bulan Ramadhan; 

*Yang pertama adalah dzikir pagi dan sore, melafadzkan tasbih, tahmid dan tahlil, serta takbir dan istighfar.
*Yang kedua adalah dzikir dalam bentuk do’a yang mengiringi aktifitas sehari-hari.
*Yang ketiga adalah dzikir hati atau tafakkur, mentadabburi alam semesta dan berbagai fenomena alam di sekitar kita. 

Sikap ini akan semakin memantapkan keimanan didalam hati. Lalu menumbuhkan kepasrahan kepada Allah SWT. Dalam sebuah kisah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw;

“Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Engkau berpisah dari dunia dalam keadaan lisanmu basah dengan berdzikir pada Allah.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih. Lihat Misykatul Mashobih)



4. Dirikanlah Shalat Malam (Qiyamul Lail)

Shalat malam yang khusus dilaksanakan pada bulan Ramadhan adalah shalat tarawih. Jika seorang mukmin berpuasa pada siang Ramadhan dan tarawih pada malam harinya, niscaya Allah SWT akan mengampuni seluruh dosa-dosanya. Rasulullah saw bersabda;

إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فَرَضَ صِيَامَ رَمَضَانَ عَلَيْكُمْ وَسَنَنْتُ لَكُمْ قِيَامَهُ فَمَنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا خَرَجَ مِنْ ذُنُوبِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan puasa pada bulan Ramadhan kepada kalian, dan aku mensyariatkan kepada kalian agar mendirikan qiyam pada malam harinya (dengan shalat tarawih). Maka Barangsiapa yang berpuasa dan mendirikan qiyam pada malam harinya karena iman dan mengharap ridha Allah SWT niscaya keluar segala dosa-dosanya seakan ia baru dilahirkan dari rahim ibunya”.(Nasai, Ibnu Majah dan Musnad imam Ahmad)

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan karena iman (membenarkan janji-janji Allah SWT) dan ihtisaban (mangharap ridha Allah SWT dan pahala) niscaya diampunkan baginya dosa-dosanya yang telah lalu” (Bukhari dan Muslim).

Selain mendirikan shalat tarawih, sebagai shalat malam khusus di bulan Ramadhan, hendaknya seorang mukmin juga melaksanakan shalat tahajjud sebagai suatu rutinitas harian.

5. Beri’tikaf

I’tikaf adalah berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah. I’tikaf disunahkan bagi laki-laki dan perempuan; karena Rasulullah Saw. selalu beri’tikaf terutama pada sepuluh malam terakhir dan para istrinya juga ikut I’tikaf bersamanya. Dan hendaknya orang yang melaksanakan I’tikaf memperbanyak dzikir, istighfar, membaca Al-Qur’an, berdoa, shalat sunnah dan lain-lain.

6. Semangat untuk Infaq dan Shadaqah

Salah satu tujuan ibadah Ramadhan adalah agar seorang mukmin memiliki suatu rasa kasih sayang terhadap sesama dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh kaum dhuafa. Infaq dan Shadaqah adalah wujud kepedulian kita terhadap sesama dan lingkungan sekitar kita. Dan Allah SWT yang Maha Kaya akan memberikan ganjaran yang berlipat ganda. Rasulullah saw bersabda;

“Sebaik-baiknya shadaqah adalah shadaqah pada bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)

7. Pelihara Sabar dan Jalin Silaturahmi

Sikap sabar dan dapat menahan amarah adalah salah satu sikap Rasulullah saw. Dan hal ini juga salah satu yang dapat menghindarkan kita dari perbuatan yang mengurangi nilai ganjaran ibadah Ramadhan. Dengan adanya kesabaran dalam hati, maka semua masalah yang ada akan dapat dihadapi dengan tenang. Sehingga ukhuwah islamiyah antara sesama mukmin dapat terjalin dengan baik dan hal ini menjadi salah satu tujuan penting dari ibadah Ramadhan yakni berpuasa adalah untuk melatih kesabaran seorang mukmin dan meningkatkan iman taqwa dalam hatinya.

8. Perbaiki Kualitas Puasa

Seseorang yang berpuasa dibagi atas tiga tingkatan berdasarkan kualitas puasa yang dikerjakannya, adapun tingkatan itu adalah;

*Yang pertama yakni puasa awam atau orang yang berpuasa menahan makan, minum, syahwat kepada lawan jenis di siang hari dibulan puasa.

*Yang kedua yakni puasa khawash puasa anggota badan dari yang haram, menahan mata, dari yang haram, menahan tangan dari yang haram, menahan tangan dari yang tidak hak, menahan langkah kaki dari jalan menuju yang haram, manahan telinga dari mendengarkan yang haram termasuk ghibah.

*Yang terakhir adalah puasa khawashul khawas yakni berpuasa dengan tujuan mengikat hati dengan kecintaan pada Allah SWT, tidak memperhitungkan selain Allah, membenci prilaku maksiat kepada-Nya.

Mudah-mudahan Allah SWT menerima segala amal dan ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan baik yang fardhu maupun yang sunnah. Dan Semoga Allah SWT menjadikan tiap pada bulan Ramadhan menjadi sarana pembelajaran dan perbaikan diri.

0 komentar:

Posting Komentar